Cari Blog Ini

Kamis, 07 Oktober 2010

BELAJAR


PENGERTIAN BELAJAR
Ahli belajar modern mengemukakan dan merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut: belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, sanggupan menghargai, perkembangan sifat-sifat social, dan sebagainya.
BEBERAPA PRINSIP BELAJAR
Prinsip-prinsip belajar perlu diketahui agar dapat memiliki pedoman belajar secar efisien. Prinsip-prinsip belajar antara lain:
1.       Belajar adalah suatu proses altif dimana terjadi hubungan saling mempengaruhi secara dinamis antara siswa dan lingkungannya.
2.       Belajar senantiasa memiliki tujuan, terarah, dan jelas bagi siswa. Tujuan akan menuntunnya dalam belajar untuk mencapa harapan-harapannya.
3.       Belajar yang palling efektif apabila didasari oleh dorongan motivasi yang murni dan bersumber dari dalam dirinya sendiri.
4.       Senantiasa ada rintangan dan hambatan dalam belajar, karena itu siswa harus sanggup mengatasinya secara tepat.
5.       Belajar memerlukan bimbingan. Bimbingan itu baik dari guru/dosen atau tuntunan darinbuku pelajaran sendiri.
6.       Jenis belajar yang paling utama adalah belajar untuk berpikir kritis, lebih baik dari pada pembentukan kebiasaan-kebiasaan mekanis.
7.       Cara belajar yang paling efektif adalah dalam bentuk pemecahan masalah melalui kerja kelompok asalkan masalah-masalah tersebut telah disadari bersama.
8.       Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian.
9.       Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasai.
10.   Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai hasil.
11.   Belajar dianggap berhasil apabila si pelajar ttelah sanggup mentransferkan atau menterapkannya ke bidang kehidupan sehari-hari.

FAKTOR-FAKTOR KESULITAN BELAJAR
Adapun factor-faktor yang dapat menimbulkan kesulitan belajar antara lain;
1.       Factor yang bersumber dari diri sendiri (factor intern)
2.       Factor yang bersumber dari lingkungan sekolah
3.       Factor yang bersumber dari lingkungan keluarga
4.       Factor yang bersumber dari lingkungan masyarakat

KESULITAN BELAJAR


DEFINISI KESULITAN BELAJAR
Menurut National Joint Committee on Learning Disabilities (NJCLD) (1987), kesulitan belajar adalah istilah generic yang merupakan kelompok kelainan yang heterogen yang bermanifestasi sebagai kesulitan yang bermakna dalam memperoleh dan menggunakan kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menullis, mengeluarkan pendapat dan matematika. Kelainan ini adalah intrinsic dari individu dan disebabkan karena dsjungsi sitem saraf pusat. Kesulitan belajar ini dapat menyertai kelainan lain, seperti kelainan sensoris, retardasi mental, kelainan social dan emosional atau pengaruh lingkungan (seperti perkembangan budaya, atau instruksi yang salah dan factor psikolinguistik), tapi bukan sebagai akibat langsung dari kelainan atau pengaruh tersebut.
PENYEBAB KESULITAN BELAJAR
Penyebab utama kesulitan belajar adalah;
1.       Fisiologis. Penyebab fisiologis adalah disjungsi neurologis yang dapat disebabkan oleh factor genetic, biokimia, kurang gizi, cedera yang terjadi pada periode prenatal atau perinatal atau pascanatal (Gaddes, Johnson, & Myklebust, Njiokiktjien).
2.       Psikologis dan psikiatris
3.       Sosiologis atau lingkungan
KARAKTERISTIK KESULITAN BELAJJAR
Gejala kesulitan belajar dapat berupa:
1.       Defisit atensi (Attention Deficit Disorders/ADDS): rentang atensi yang pendek, kemampuan  konsentrasi yang kurang, perhatian yang mudah beralih, dan dengan/atau tanpa hiperaktivitas.
2.       Kesulitan belajar spesifik: kesulitan berbahasa (disfasia), kesulitan membaca (disleksia), kesulitan menulis (disgrafia), kesulitan matematika (diskalkuli),.
3.       Disjungsi motorik: kesulitan koordinasi motorik (dispraksi, clumsy).
4.       Definit dalam proses informasi da persepsi; kesulitan dalam diskriminasi rangsang visual dan auditoris, urutan (sequence)
SUMBER:

Sidiarto, Lily Djokosetio. 2007. Perkembangan Otak dan Kesulitan Belajar pada Anak. Jakarta: UI-Press.